top of page

KURIKULUM

Kurikulum
​

Islamic International Curriculum System ALBASYIR-IBS dikembangkan secara terpadu (integrated),menyeluruh (comprehensive) dan berkesinambungan (sustainable) pada tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan sebagai berikut : 
1. Ibadatullah = Worshiping to Allah
Proses pendidikan harus dilandasi niat ibadah dan terus-menerus meningkatkan kualitas ibadah sesuai dengan syariat dan tauladan Rasulullah SAW (QS 51:56)
2. Kholifatullah = Vicegerent of Allah
Pendidikan harus dapat mengantarkan murid-murid menjadi khalifah Allah di bumi (khalifah fi al-ardh), dengan menguasai ilmu, teknologi dan aset duniawiyah demi kepentingan ibadah dan hajat hidup orang banyak (QS 2:30) 
3. Rahmatan lil Alamin = A Mercy of Univers
Proses dan hasil pendidikan harus bersifat universal, sehingga murid-murid bisa menjadi teladan baik dalam kepribadian, prestasi maupun kemanfaatan ilmunya (QS 21:107) 
4. Ma'rifatullah= Acquaintance to Allah
Tujuan pendidikan harus bermuara pada mengenal Allah (ma'rifatullah) melalui pembelajaran terhadap ayat-ayat Qouliyah (Al-Qur'an dan Al-Hadits) dan ayat-ayat Kauniyah (alam semesta) (QS 65:12) 

Prinsip-prinsip dasar tersebut melekat dalam pengembangan lima pilar pendidikan ALBASYIR-IIBS, yaitu :

1) Ad-Du'a = To pray
Doa, mencerminkan niat, arah, cita-cita dan harapan menjadi lebih baik. Doa haruslah berpijak pada 4 (empat) prinsip dasar pendidikan Bias Assalam. Doa merupakan manifestasi keunggulan diri yang disandarkan pada kekuasaan Allah yang didorong oleh motivasi berprestasi yang tinggi sehingga membentuk pribadi yang arif dalam memahami hasil dari setiap usaha. 


2) Asy-Syukru = Thankfulness
Bersyukur, meliputi kesadaran akan potensi diri, potensi kebersamaan dalam masyarakat lokal maupun global, potensi alam dan teknologi yang kesemuanya bernilai positif. Pilar ini akan memunculkan motivasi berprestasi yang lebih tinggi dan siap untuk berkompetisi positif secara jujur dengan siapapun dan pada tingkatan apapun 


3) Al-Injaz = Achievement
Berprestasi, rasa syukur akan sia-sia jika tidak ada tindakan nyata untuk merealisasikan harapan yang terkandung pada rasa syukur tersebut. Maka berprestasi merupakan amal nyata untuk menjadi lebih baik berdasarkan rumusan rasa syukur. Berprestasi merupakan manifestasi dari kemampuan mengkonstruksi diri sendiri yang diterapkan secara konstekstual pada tantangan nyata kehidupan dan upaya mencari solusi yang berlandaskan kaidah Islam melalui niat dan rasa syukur. 


4) An-Naf'u = Beneficial, Useful
Bermanfaat, prestasi yang diraih tidak berarti apa-apa jika tidak dibagi kepada orang lain dalam bentuk kemanfaatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat banyak. Bermanfaat merupakan upaya menerapkan standar mutu keimanan dan keislaman melalui penerapan hasil prestasi unggul yang berdampak pada peningkatan kualitas diri dan kualitas hidup orang banyak. 


5) Al-Ibadah = worshiping
Beribadah, keempat pilar di atas harus dilandasi niat ibadah sebagai pokok pangkal tujuan kehidupan, sehingga dapat diperoleh ridho dan pahala dari Allah SWT. Ibadah merupakan konstruksi penerapan wawasan secara holistik, sibernetik dan afektif dari konsep keimanan, yang dapat diukur dari keberdayaan dan kebermanfaatannya pada masyarakat. 

​

Pengembangan Kurikulum
ALBASYIR-IBS mengembangkan kurikulum terpadu (integrated), menyeluruh (comprehensive) dan berkesinambungan (sustainable) berlandaskan 4 (empat) prinsip dasar pendidikan sebagai berikut :
1. Ibadatullah = Worshiping to Allah
2. Kholifatullah = Vicegerent of Allah
3. Rahmatan lil Alamin = A Mercy of Univers
4. Ma'rifatullah= Acquaintance to Allah

Empat prinsip dasar tersebut melekat dalam pengembangan 5 (lima) pilar pendidikan ALBASYIR-IBS, yaitu :
1. Niat ibadah dalam belajar
2. Bersyukur atas apa yang telah dicapai
3. Kesungguhan dalam mencapai prestasi yang lebih tinggi
4. Menjadikan kemanfaatan dalam setiap capaian yang diraih
5. Pengenalan akan kebesaran Allah dalam setiap capaian pembelajaran

Lima pilar tersebut menjadi landasan pengembangan 5 (lima) dimensi pembelajaran mandiri (autonemous learning), yaitu : 
1. Orientasi belajar yang kuat
2. Pengembangan nilai-nilai Individual yang unggul
3. Proses pengayaan berkesinambungan
4. Pembelajaran kolaboratif dan argumentatif
5. Pendalaman belajar yang terukur

bottom of page